Persaingan dagang antara China dengan Amerika Serikat nyatanya semakin sengit. Dari pihak AS terus memberikan tekanan pada produk China. Salah satunya seperti yang baru saja terjadi, pemerintah AS melarang perusahaan-perusahaan disana untuk menjual komponen kepada ZTE. Padahal kita tahu itu adalah perusahaan pembuat alat jaringan telekomunikasi terbesar kedua di China.
China pun tak gentar dengan semua tekanan itu dan bahkan mulai menargetkan untuk bisa mandiri salah satunya dalam industri chip komputer. Presiden Tiongkok Xi Jinping memerintahkan kepada para ilmuan dan insinyur handal di China untuk mulai bekerja supaya negara mereka bisa segera mandiri untuk memproduksi chip yang diperlukan dalam hampir setiap teknologi.
Mereka yang saat ini sudah bisa memproduksi 16% teknologi semikonduktor, ingin mencapai angka 70% di tahun 2025. Ledakan semangat yang tak mengherankan jika dihubungkan dengan konteks perang dagang yang semakin panas. Meskipun sebenarnya China sendiri belum punya pengalaman memproduksi high-end chip seperti TaiwanSemiconductor Manufacturing Company (TMSC), tapi dipercaya perusahaan seperti Huawei bisa mengembangkannya.
Melihat kenyataan itu, wajar jika sebagian orang berpikir bahwa China terlalu ambisius dengan targetnya. Karena faktanya sampai saat ini China hanya unggul dalam bidang implementasi teknologi saja. Mereka dianggap masih cukup jauh untuk menciptakan produk inovatif seperti yang selama ini mendapatkan Penghargaan Nobel.
Semua pun memahami untuk bisa memproduksi chip dengan kualitas high-end dan bersaing di kancah internasional, dibutuhkan teknologi yang mumpuni. Peralatan yang digunakan harus memiliki tingkat presisi yang sangat tinggi supaya hasilnya benar-benar optimal. Sedangkan peralatan seperti itu dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan besar negara lainnya.
Tapi juga tak berlebihan sebenarnya, karena sebagian pihak tetap optimis melihat kondisi China yang terus berkembang dalam sektor teknologi. Contohnya seperti perusahaan Huawei yang dulunya masih tak dikenal. Bahkan Li Changzhu, Presiden bisnis handset Huawei dulunya pertama kali masuk sebagai fresh graduate. Dalam waktu 23 tahun Huawei kini menjadi salah satu raksasa teknologi dunia.
Entah apakah nantinya China benar-benar bisa mencapai targetnya untuk memimpin industri chip dunia, tak ada yang tahu. Tapi satu hal yang pasti, kita bisa melihat bahwa persaingan sengit dengan Amerika Serikat untuk menguasai perdagangan dunia telah mendorong banyak perkembangan pada China. Hingga saat ini kita bisa melihat banyak produknya menguasai pangsa pasar dunia, tak terkecuali di Indonesia.
sumber foto : https://unsplash.com/s/photos/computer-chip
sumber berita : https://www.bbc.com/news/business-50287485