𝗠𝗲𝗻𝗶𝗹𝗶𝗸 𝗘𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 𝗜𝗻𝗱𝗶𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗠𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗠𝗲𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸𝗶 𝗠𝗮𝘀𝗮 𝗞𝗿𝗶𝘀𝗶𝘀

0
7766
Sumber gambar : https://www.pexels.com/photo/close-up-photography-of-a-boy-near-a-signboard-3070333/
Sumber gambar : https://www.pexels.com/photo/close-up-photography-of-a-boy-near-a-signboard-3070333/

Semenjak pandemi, kebijakan lockdown menjadi salah satu alternatif untuk mempercepat berakhirnya pandemi ini. Namun kebijakan ini memiliki efek yang cukup besar terutama pada aspek ekonomi. India adalah salah satu negara yang mengalami kemerosotan ekonomi semenjak kebijakan lockdown diterapkan disana.

Ekonomi di India mengalami penurunan hingga 23,9% selama 3 bulan ini semenjak bulan Juni. Kemerosotan ini nyata lebih parah dibandingkan kasus pada tahun 1996. Hal ini berdampak pada banyaknya bisnis yang tutup hingga PHK secara massal di India.

Efek lockdown ini sangat terasa bagi para pebisnis khususnya pada bisnis kuliner dan rumah makan. Menurut Ms Kamat (salah satu pengusaha kuliner di India) sebagaimana yang dilansir dari bbc.com, selama lockdown diberlakukan, pendapatannya hanya mencapai 10-15% dibandingkan pendapatan normal. Pendapatan yang minim ini bahkan tidak cukup untuk menutupi biaya operasional dan menggaji karyawan.

Dia menginginkan bahwa kebijakan lockdown ini segera diakhiri. Para pebisnis kuliner dan rumah makan lebih setuju untuk diperbolehkan membuka restaurant asalkan penerapan protokol kesehatan diperketat. Jika kebijakan ini tidak segera dakhiri, dikhawatirkan akan banyak perusahaan rumah makan dan kuliner yang bangkrut pada Januari 2021.

Hal ini ternyata juga diprediksi oleh Organisasi Pengusaha Restaurant di India, bahwa hampir 40% restaurant di India tidak akan bisa bertahan selama pandemi. Pemerintah India merilis pertumbuhan ekonomi mengalami kemerosotan yang cukup tajam, terutama di bidang hotel dan pariwisata yang mendominasi hingga 47% selama masa lockdown. Disusul dengan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang mengalami kemerosotan hingga 39,3%.

Implikasi yang cukup signifikan adalah India harus menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup besar untuk menyediakan lapangan kerja bagi para kaum muda untuk menyelamatkan penduduk dari kemiskinan. Prediksinya, di tahun 2030 India membutuhkan 90 juta lapangan pekerjaan untuk kaum muda yang memasuki bursa tenaga kerja.

Konsultasi global memberikan waktu selama 12 hingga 18 bulan bagi negara untuk segera membuat langkah strategis dan struktural terutama di bidang kesehatan dan perbankan. Hal ini harus dilakukan agar penyerapan tenaga kerja lebih fleksibel dan juga ada jaring pengaman sosial bagi para pelaku bisnis.

Para ekonom pun mengingatkan, dengan penurunan pendapatan, penurunan pendapatan dari pajak, dan defisit fiskal, perkiraan presentasi kemerosotan akan bertambah hingga 4 poin. Ini adalah batas maksimal untuk India agar bisa kembali mencapai kondisi perekonomian seperti semula.

Pada dasarnya, pemulihan ekonomi India akan bergantung pada pengendalian kurva pandemi. Untuk itu, langkah cepat dan strategis dari pemerintah sangat dibutuhkan agar ekonomi India bisa kembali normal.

Sumber referensi : https://www.bbc.com/news/world-asia-india-53981830

Sumber gambar : https://www.pexels.com/photo/close-up-photography-of-a-boy-near-a-signboard-3070333/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here