Perlukah Aturan Larangan Imigrasi ? Faktanya Justru Mengancam Sektor Teknologi

0
1319
Sumber gambar : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pengadilan-banding-gagalkan-pembatasan-imigran-muslim-oleh-trump/1065187
Sumber gambar : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pengadilan-banding-gagalkan-pembatasan-imigran-muslim-oleh-trump/1065187

Untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang kini sedang mewabah di Amerika, Donald Trump memperketat aturan pembatasan pekerja imigran dari negara luar. Pekerja di sektor pertanian dan petugas kesehatan mendapatkan pengecualian.

Namun, kebijakan tersebut mendapatkan penolakan dari pelaku industri teknologi Amerika, termasuk Apple dan Amazon. Bahkan, Tim Cook, mantan kepala eksekutif Apple pernah mengeluarkan pernyataan bahwa โ€œApple tidak akan ada tanpa imigrasiโ€.

Pernyataan tersebut tidak berlebihan, mengingat tenaga kerja imigran terutama dari Asia merupakan pasokan sumberdaya manusia bagi perusahaan-perusahaan teknologi Amerika. Bila aturan imigrasi ini diputus, maka pasokan bakat bagi industri teknologi akan terputus.

Bidang teknologi sendiri sedang menjadi sektor yang cukup populer di berbagai negara-negara di dunia. Bahkan pemerintah Inggris menjadikan sektor teknologi sebagai roda utama penggerak ekonomi nasional pasca berakhirnya pandemi Corona.

Dengan adanya aturan pembatasan imigrasi Amerika ini, maka pasokan tenaga IT dari negara-negara Asia bisa direbut oleh perusahaan-perusahaan luar negeri. Disaat perusahaan teknologi Amerika mengalami pelemahan akibat berkurangnya tenaga imigran, kompetitor perusahaan teknologi dari negara-negara lainya justru mendapatkan keuntungan dengan pasokan tenaga kerja dari Asia.

Dilain sisi, kebijakan ini akan memiliki sisi positif bagi tenaga kerja dalam negeri. Terhentinya pasokan kerja dari luar negri, membuka lapangan kerja bagi lulusan siap kerja asli Amerika. Ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk menemukan bakat-bakat terpendam dari dalam negri.

Pemerintah juga harus memandang ini sebagai tantangan, untuk menyiapkan SDM yang memiliki skill tinggi di bidang teknologi. Bila pemerintah berhasil mencetak tenaga kerja Teknologi yang ahli, kebijakan ini justru akan meningkatkan perekonomian Amerika sendiri. Namun pertanyaanya adalah, apakah saat ini angkatan kerja Amerika siap mengisi posisi kosong di perusahaan-perusahaan teknologi?

๐˜ผ๐™ฅ๐™–๐™ ๐™–๐™ ๐™„๐™ฃ๐™™๐™ค๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐˜ฝ๐™ž๐™จ๐™– ๐™ˆ๐™š๐™ฃ๐™œ๐™ค๐™ฅ๐™ฉ๐™ž๐™ข๐™–๐™ก๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™๐™š๐™ฃ๐™–๐™œ๐™– ๐™†๐™š๐™ง๐™Ÿ๐™– ๐˜ฟ๐™–๐™ก๐™–๐™ข ๐™‰๐™š๐™œ๐™š๐™ง๐™ž?

Saat ini, Indonesia juga dihadapkan dengan banyaknya tenaga kerja asing yang bahkan menduduki posisi-posisi strategis di berbagai perusahaan. Padahal angka pengangguran cukup tinggi, dan persaingan kerja semakin ketat.

Namun permasalahan kemampuan masih menjadi hambatan bagi pemerintah untuk mempercayakan beberapa posisi kepada tenaga kerja dalam negeri. Pemerintah harus mulai memikirkan hal ini, karena masalah tersebut bukanlah sesuatu yang bisa dipersiapkan dengan cepat.

Pemerintah harus menyiapkan sistem pendidikan yang mampu mencetak keahlian. Mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, media pembelajaran, hingga tenaga pengajar yang siap mencetak SDM-SDM yang mampu memajukan perekonomian Indonesia.

Sumber referensi :
https://www.bbc.com/news/world-us-canada-51335011
https://www.bbc.com/news/business-52364411

Sumber gambar :
https://www.aa.com.tr/id/dunia/pengadilan-banding-gagalkan-pembatasan-imigran-muslim-oleh-trump/1065187

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here