Perang Dagang Belum Berakhir, Kita Belum Bisa Bersantai

0
1303
Sumber foto : https://www.pymnts.com/economy/2019/trade-war-gdp/
Sumber foto : https://www.pymnts.com/economy/2019/trade-war-gdp/

Kita tahu, ketegangan antara China dengan Amerika Serikat belum benar-benar berakhir. Meskipun sudah banyak yang terkena dampak dari perang dagang antara keduanya. Beberapa negara sampai harus menerima resesi ekonomi, banyak juga pebisnis yang harus gigit jari melihat menurunnya keuntungan. Apalagi untuk mereka yang sebelumnya sudah berada di kondisi sulit.

Joules jadi salah satu merek yang semakin terpuruk karena imbas perang dagang. Keuntungannya terus di bawah ekspektasi, menurun 4,5% dalam tujuh minggu. Selain karena adanya persoalan pada stok, merek ini juga harus mengalami masa-masa sulit karena naiknya tarif selama perang dagang berlangsung. Keuntungan mereka semakin anjlok saja, bahkan harga sahamnya turun 20%.

Padahal Joules salah satu merek produk fashion ternama di Inggris beberapa tahun belakangan. Seperti yang juga dialami oleh Superdry, bahkan lebih parah. Merek ini bahkan tak bisa membuat diskon saat natal, karena jika begitu, ia tidak akan mendapat untung sama sekali selama setahun. Alhasil penjualannya semakin anjlok, ketika merek lain gencar membuat promosi sepanjang natal.

Bisnis sudah cukup berat dengan adanya persaingan, membuat kita harus terus memutar otak supaya bisa tetap survive dan menarik pasar. Apalagi dengan kondisi perekonomian yang masih labil seperti sekarang ini. Memang kita masih lebih beruntung, karena Indonesia dan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara tidak terlalu terdampak oleh perang dagang. Tapi bukan berarti juga kita bisa bersantai.

Indonesia belum sepenuhnya mandiri, masih harus berhutang ke luar negeri untuk perekonomiannya tetap berjalan. Ketika perang dagang ini tak menunjukkan sinyal bagus dan krisis global benar-benar terjadi, kita pun pasti akan terkena dampak yang signifikan. Nasib merek yang tidak bersiap-siap sejak awal bisa langsung terpuruk.

Karena itu, sepertinya memang langkah terbaik di tengah kondisi sekarang ini adalah dengan terus bergerak. Tidak mudah puas meskipun omset masih sesuai dengan target, tetap peka dengan persaingan serta kondisi ekonomi, sosial dan politik. Mulai merencanakan untuk pengembangan bisnis juga bisa jadi satu sikap yang bagus, jauh lebih baik daripada hanya terpaku pada rutinitas.

Sumber referensi : https://www.bbc.com/news/business-51060580

Sumber foto : https://www.pymnts.com/economy/2019/trade-war-gdp/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here