Belajar Dari Keberanian Dan Kekuatan Ekonomi Inggris

0
1149
Sumber Gambar: https://unsplash.com/s/photos/england
Sumber Gambar: https://unsplash.com/s/photos/england

Selasa, 5 Mei 2020 Inggris mulai melakukan pembicaraan kerjasama bilateral dengan Amerika Serikat. Ini merupakan langkah Inggris untuk membangun kerjasama perdagangan terbuka pasca secara resmi keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari lalu.

Pembicaraan pertama antar kedua belah pihak yang diikuti 100 negosiator di masing-masing pihak membicarakan tentang perdagangan barang dan jasa, perdagangan digital, investasi, serta bagaimana kedua belah pihak bisa mendukung pertumbuhan sektor bisnis kecil.

Mengapa Inggris Terburu-Buru Memulai Pembicaraan Dengan AS?

Saat ini, Eropa masih menjadi episentrum pandemi Covid-19. Bahkan Inggris telah menjadi negara dengan jumlah kasus positif Corona terbanyak di Eropa. Negara-negara Uni Eropa meminta Inggris untuk menundanya sampai pandemi mereda dan ekonomi kembali normal. Namun Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson tetap bersikukuh untuk memulai hubungan bilateral dengan Amerika.

Sikap Boris Johnson yang terkesan ngotot tersebut bisa dipahami bila kita melihat alasan Inggris keluar dari Uni Eropa. Inggris merupakan salah satu pilar perekonomian bagi Uni Eropa hal tersebut terlihat dari nilai poundsterling yang menjadi mata uang terkuat ke-5.

Keluarnya Inggris dari Uni Eropa, memberikan keluasan dan kedaulatan bagi Pemerintah Inggris untuk mengambil kebijakan perekonomian dan kerjasama bilateral dengan negara manapun. Inggris tidak perlu lagi mengikuti prosedur serta sikap yang diambil Uni Eropa. Itu berarti Inggris bebas memilih dengan negara mana mau bekerjasama, tanpa mendapat intervensi dari negara-negara Uni Eropa.

Bisa dibaca, tujuan utama Inggris keluar dari Uni Eropa adalah meninggalkan Uni Eropa yang selama ini dianggap sebagai โ€œbeban ekonomi Inggrisโ€. Inggris ingin meningkatkan perekonomian Inggris melalui kerjasama dengan negara-negara yang dianggap menguntungkan.

Bagi Inggris, mempererat kerjasama dengan AS merupakan peluang emas dalam dunia usaha. Tahun lalu, hubungan nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai US $ 275 miliar. Dengan kesepakatan perdagangan bebas kedua negara, nilai tersebut bisa meningkat US $ 26,9 miliar.
Bisa dikatakan, langkah Inggris untuk sesegera mungkin membangun kerjasama dagang dengan Amerika adalah sebagai persiapan menghadapi ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Bagaimana Dengan Indonesia dan ASEAN?

Saat ini Indonesia menjalin kerjasama dengan beberapa negara. Salah satunya, Indonesia tergabung dalam kerjasama dengan negara-negara asia tenggara didalam ASEAN. Indonesia bisa menjalin hubungan kerjasama dengan negara-negara anggota ASEAN lainya, termasuk dalam bidang politik. Namun apakah Indonesia lebih untung bila keluar dari ASEAN?

Keputusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa adalah karena menganggap bahwa menjadi anggota UE justru merugikan Inggris. Hal tersebut tidak terlepas dari kekuatan ekonomi Inggris yang kuat.

Indonesia tidak memiliki kemampuan ekonomi seperti Inggris. Justru, Indonesia butuh menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara ASEAN. Sehingga, keluar dari ASEAN bisa saja merugikan perekonomian Indonesia.

Sumber Artikel:
– https://www.businesstimes.com.sg/government-economy/britain-and-us-start-post-brexit-trade-talks
– https://www.cnbc.com/2020/05/05/coronavirus-uk-death-toll-becomes-the-highest-in-europe.html
– https://fxssi.com/top-10-of-the-strongest-world-currencies-in-current-year

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here